Selasa, 30 Desember 2008

HiDuP

Dalam hidup......

"Janganlah takut salah, mengakui kesalahan, dan meminta maaf akan kesalahan yang diperbuat!"

"Janganlah kau buat kotak yang akan membatasi mu untuk bertindak."

"Janganlah kau anggap dirimu yang Ter-, karena sesungguhnya kau belum melihat dunia."

"Percayalah bahwa semua masalah pasti ada jalan keluarnya."

"Percayalah bahwa semua usaha yang kita lakukan tidak ada yang sia-sia."

"Percayalah bahwa cinta akan selalu mengiringi jalan mu dalam kehidupan."


Selasa, 23 Desember 2008

'deadline, aku bingung'


Tampaknya deadline tetap menjadi masalah ku...huh. Kenapa susah sekali ya menjalani rutinitas yang sudah ku lakukan hampir dua tahun. Situasi tidak menguntungkan tak bisa di jadikan alasan untuk menghindar. Tayangan sudah mulai tak aman. Rasa tak enak mendera. Kepercayaan dari para bos, jangan samapai ku sia-siakan. Ayo.....buka ide mu. Jangan batasi pikiran mu... dikfa.

Jumat, 19 Desember 2008

Mengingat mawar yang terlewat

Yang Terlewatkan

Kemana kau s’lama ini
Hingga kalian kunanti
Kenapa baru sekarang
Kita dipertemukan

Sesal tak ‘kan ada arti
Karna semua t’lah terjadi
Ini set’lah menjalani
Sisa hidup dengannya

Reff:
Mungkin salahku… Melewatkanmu…
Tak mencarimu… Sepenuh hati…
Maafkan aku…

Kesalahanku… Melewatkanmu…
Hingga kau kini… Dengan yang lain…
Maafkan aku…

Jika berulang kembali
Kau tak akan terlewati
Segenap hati kucari
Dimana kau berada

Walau ku terlambat
Kau tetap yang terhebat
Melihatmu… Mendengarmu…
Kaulah yang terhebat

Selasa, 16 Desember 2008

mau dibawa kemana?

Ketika ku masuk toko, aku ingin membeli kue yang kelihatan paling enak. Tapi saat itu aku di berikan kue yang terlihat lucu dengan hiasan yang sangat disukai anak-anak.Kue itu sangat besar sehingga harus ditopang dengan bantuan teman-temanku. Waktu itu aku ragu dengan kue yang kuterima. Tapi setelah kugenggam dan kucoba rasanya, ternyata rasa kue itu benar-benar enak. Saat ini penopang kue itu sudah berganti. Dan beberapa tampaknya kurang kokoh memegang kue itu. Aku takut bila kue itu harus terjatuh. Karena, tidak mudah untuk mengumpulkan repihan kue itu. Dulu kami pernah hampir menjatukannya. Namun saat itu kami dijaga oleh mentor kami supaya tetap kuat menopang kue ini. Saat ini mentor telah berganti dan cara memperlakukan kami pun berbeda. Aku tak tahu apakah dengan cara seperti ini kue takkan terjatuh. Setelah kue ini kami beri berbagai macam hiasan yang menarik, apakah kue ini harus jatuh? Semoga itu tak terjadi.

Senin, 10 November 2008

menemui jalan buntu...

Penat menyerangku saat ini. Rasanya sulit bagi ku untuk melewati rintangan yang harus kuhadapi. Masalah belum tampak titik penyelesaiannya samapi detik ini, apa yang harus kulakukan?

Beban pikir ku bertumpuk, mulai pekerjaan yang tak kuselesaikan dengan baik, persoalan samar yang pernah ku ceritakan, rasa yang mengganjal di hati, dan rasa malas yang menyerang ku bertubi-tubi.

Rasa-rasanya aku perlu berlibur. Benar-benar berlibur tanpa beban pikiran.

huuuh....

Rabu, 29 Oktober 2008

do i still love her or do i love her?



Sebagai laki-laki, aku punya beberapa kriteria untuk mencari pasangan. Sama seperti lelaki normal lainnya, kepositifan yang ku kedepankan. Tapi banyak suara yang menyarankan ku untuk menanggalkan sejenak penghalang itu agar ku mendapatkan "pasangan coba-coba". Sayang, hal itu belum bisa menggoda ku untuk sekedar meletakkannya untuk sekejap.

Sebenarnya, suatu waktu pernah ku mendapati wanita yang kuyakini dapat melengkapi ku. Wanita yang mungkin tak ada celanya dari kacamataku. Tapi fakta itu membuatku berkaca, apa aku pantas bersanding dengannya???

Saat keraguan sudah mulai merasuki pikiran ku, ku lupa akan berkah yang diberikan padaku. Sampai saat ini pun dia belum tahu bahwa aku pernah, masih, dan mungkin akan selau menyayangi dan mengaguminya.

Akankah dan haruskah ku nyatakan rasa ini?

Sabtu, 25 Oktober 2008

It's my birthday


24 tahun. Di titik ini saya masih belum menemukan batu pijakan untuk masa depan yang saya harapkan. Bukan tidak bersyukur atas apa yang sudah saya dapatkan, hanya ada gejolak di dalam jiwa ini untuk berbuat lebih atau mungkin mendapatkan lebih.

Terdengar rakus memang, tapi ini sudah masuk dalam catatan panjang yang saya susun. Entah sudah berapa check list yang terlewat dari rencana masa panjang saya. Walau begitu, tidak ada kata terlambat bagi saya. Setiap kesempatan, peluang, dan keberuntungan tidak akan saya lewatkan begitu saja.


Saat ini saya pada zona nyaman di pekerjaan. Banyak yang berkata bahwa saat anda sudah berada di zona nyaman, anda tidak akan berkembang. Mungkin hal itu ada benarnya, tapi karena belum ada arahan kemana harus melangkah, zona ini menjadi semakin nyaman.

Aku berharap dapat melepaskan zona ini untuk mencapai zona yang lebih baik lagi. Tapi itu setelah semua masalah perekonomian yang sedang "kami" alami terlewati. Masalah ini mungkin sudah, sedang, atau akan terjadi. Oleh karena itu aku tidak mungkin melepas sebutir berlian di genggamanku untuk meraup segenggam di tempat yang masih kasat.

Aku mau menjadi kutu lontar, yaitu untuk melompat ketempat yang lebih baik, tentu dengan penghasilan yang lebih baik. Namun, saat ini bukan waktu yang tepat. Karena masih banyak yang harus ku pelajari di akademi yang terletak di jalan kapten tendean kav 12-14A ini.

Kapan waktu yang tepat? Itulah yang menjadi rahasia dalam buku rencana yang tersimpan di hati dan pikiran ku.

Kamis, 23 Oktober 2008

wisata kesubang yuk!


Empat hari di kabupaten subang. Masih menemani teman ku si unyil membuat buku hariannya. Tentu saja yang paling dikenal adalah air panas ciaternya. Makanya si unyil berwisata di Sari Ater.

Mulai dari gokart, off road, wall climbing, flying fox dan low rope dimainkan. Tidak lupa berendam di kolam air panas tentunya.

Kali ini ada empat teman si unyil dari sd giri mekar yang ikut berlibur bersama unyil. Ada rio, tri, wulan dan cici.
Tapi yang gak paling seru tetap sisingaan dari subang. aksi para pekerja seni itu sungguh mempesona saya. Sisingaan yang merupakan simbol perlawwanan masyarakat subang terhadap inggris yang pernah menjajah subang. Saat ini sisingaan masih sering dipertontonkan di acara-acara besar atau untuk anak laki-laki yang mau sunat.

Nah ada satu lagi yang gak boleh kelupaan kalau pergi kesubang, nanas simadu. Gak semua nanas yang di jual sepanjang jalan subang itu nanas simadu lho. Ada cara mengidentifikasinya. Biasanya ada lebah yang terbang di dekat nanas simadu. lalau cara memeilihnya dengan menyentil kulit nanasnya. Kalau terdengar seperti suara sentilan ke telapak tangan, maka itu adalah nanas simadu yang manis.

Nah, jadi siapayang sudah siap berwisata kesubang?

Sabtu, 04 Oktober 2008

laporan ayo mudik!


Tugas melaporkan arus mudik sudah selesai. Saat ini saya akan kembali ke aktivitas normal. Si unyil siap menemani ku berkelana.

Dua kali saya naik layar dalam pelaporan arus mudik, ini tidak seperti harapan saya pada waktu berangkat. Tapi, ada pelajaran yang saya petik dari perjalanan singkat itu.

Kali pertama, kacau berantakan. Situasi dan kondisi saat itu yang membuat segalanya kacau. Pertama saya harus meliput sendiri berita yang harus saya bawakan, padahal saat itu waktu liputan dan on air berdekatan. Alhasil saya tidak bisa mempersiapkan diri dengan baik. Selain itu, angin yang kencang membuat pencahayaan malam itu kacau. Pertama kali on air dan mendengar kepanikkan yang terjadi di SNG melalui ear piece sungguh menggangu konsentrasi saya, terlebih naskah yang saya siapkan pun belum selesai saat sudah harus on air.

Yang kedua lebih baik. Dengan persiapan yang lebih dan dihindarkan dari faktor non teknis, saya dapat memberikan informasi dengan lebih baik. Hanya memang jam terbang tidak dapat dibohongi. Mata dan muka sayabelum bisa berbicara kepada pemirsa dirumah. Faktor kelelahan liputan dari pagi hingga siang hari pun, masih terasa di pundak saya.

Tapi, ini adalah titik awal. Saya akan terus mencoba untuk lebih baik dikemudian hari.

Liputan Arus Mudik

Kalau liputan arus mudik, tidak sesulit yang saya bayangkan. Ternyata untuk membuat paket satu sampai satu setengah menit, tidak sesulit apa yang biasa saya kerjakan bersama si unyil. Bahkan untuk pengambilan gambar pun sangat mudah, jauh berbeda dibandingkan liputan bersama si unyil.

Selasa, 16 September 2008

mempersiapkan diri!

"Fa, kayaknya lo masuk tim arus mudik"

Saat seorang sahabat memberitahukan kepada saya, dalam hati saya berkata. " kenapa saya?"

Tapi bila menilik niat saya masuk ke dunia pertelevisian, ini adalah kesempatan!

Kalau bisa di bilang, saya adalah seorang yang banci tampil, atau senang menjadi pusat perhatian. Rasa ini saya temukan pada tahun 2003, saat saya pertama kali ngeMC. Saat itu, adalah pertama kalinya saya membawakan acara di depan banyak orang. Masa perkenalan fakultas adalah waktunya. Saat itu tidak saya rasakan sama sekali grogi atau bingung menghadapi ratusan orang didepan saya.

Sejak saat itu saya selalu mengajukan diri untuk membawaqkan acara. Semua saya lakukan tanpa bayaran, hanaya untuk mengasah jam terbang saya.

Latihan public speaking pun saya jalani untuk mengasah hobi baru saya. Di tempat latihan itu pula, yang membuka mata saya bahwa untuk menjadi seorang pembawa acara tidak semudah yang saya bayangkan.

Dari menjadi pembawa acara di depan public, saya memiliki cita-cita baru. yaitu untuk menjadi pembawa acara didepan kamera.

Banyak sekali yang persyaratan yang kurang untuk menjadi seorang presenter. Terutama adalah ukuran tubuh saya yang besar. Tampaknya masih belum umum di indonesia untuk menggunakan seseorang dengan badan yang tanggung. Tidak ideal, tapi juga tidak gemuk sekali.

Lalu, kesempatan itu datang. Dimulai dari latihan pertama. Saat itu saya di cap sebagai yang paling buruk oleh senior saya. Tapi itu tak membuat saya patah semangat, mengingat saya memenag masih belajar dana kan terus belajar.

Beberapa saat lagi, waktu yang dinanti akan tiba. Tepatnya tanggal 23 September 2008, saya akan berangkat untuk melaporkan arus mudik di jalur pantura.

#now or never#

Sabtu, 13 September 2008

MERINDANGI HATI BIDADARI

Saat ku dengar bahwa sang bidadari terluka, terbangun rasa tuk menghiburnya

Saat sang bidadari menitikkan airmatanya, ingin ku tukar itu dengan uraian senyumnya

Rupanya bidadari itu telah menggali luka sejak lama, dimulai saat dia pertama kali menautkan hatinya.

Bukankah keindahan itu lekang oleh waktu?

Rupanya sang bidadari lupa nilai yang lebih berharga dari sebuah keindahan. Ya, yang jauh lebih berharga.

Bukankah hati yang baik akan menghangatkannya?

Tapi sekarang bukan waktunya menyesali kesalahan.

Dan juga bukan waktu tuk menaruh dendam.

Sekarang adalah pancaran sinar terang yang membuka jalan.

Sekarang adalah waktu tuk meninggalkan lembaran hitam.

Biarlah ku menjadi pohon yang melindungi sang bidadari dari badai kelabilan

Biarkanlah aku menjadi kumpulan daun yang menutupinya dari terik kesedihan.

Karena hanya itu yang dapat aku lakukan, menghadapi kegamangannya saat ini.

Yaitu dengan merindangi hati sang bidadari pujaan.

Tak terbesit dalam hatiku untuk mengambil kesempatan.

Mungkin karena jurang perbedaan yang membentang.

Atau mungkin aku memang hanya seorang teman yang mencoba menjadi teman.

Dikfa 13/09/08

Rabu, 20 Agustus 2008

#berusaha maksimal ditengah kejenuhan dan kelelahan#

Minggu ini, gw lagi mengalami hal yang aneh. Gw tau apa yang harus gw kerjain, tapi maleeeeess banget untuk ngerjainnya. Apa udah waktunya cuti ya? Atau apa?

Walau begitu proyeksi tetap berjalan, dan deadline tetap menanti. Mana tayangan masih belum aman minggu depan.

Akhirnya ya just try to be profesional!

= need to recharge my soul and spirit=

Selasa, 05 Agustus 2008

CERITA KITA

A song written by:

Billy Maulana, Muhammad Aries, and Muhammad Dikfa N P

(Dedicated to GMSK 39)

Intro (2x)

Dalam cinta kita bersama

Beribu ceria kita rasa

Dalam cinta kita lewati semua

Suka dan duka milik kita bersama

(*)

Jangan lupakan semua

Kenangan kita

Reff:

Dalam perjalanan kita yang penuh cinta

Perbedaan adalah hal yang biasa

Intro (1x)

Ada waktu saat bersama

Dan ada masa saat harus berpisah

Back To Reff

Yakinkan bahwa semua takkan terlupa

Intro ; melodie

Back To * ; reff (2x)

Dalam perjalanan kita yang penuh cinta

Surat permohonan maaf untuk Indonesia NegeriKu


Indonesia, negeriku tercinta. Sungguh kau memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Semua negara pun iri melihat kekayaan Mu. Tapi kenapa kau tidak dapat mendapat posisi yang terhormat di mata negara lain. Apa karena orang-orang seperti aku yang tinggal menumpang di tanah Mu. Orang-orang yang tidak bisa menjaga Mu dengan baik. Banyak sekali dosa- orang-orang seperti ku padaMu. Mulai dari yang mengeksploitasiMu, menjual aset Mu pada negara lain tanpa tanggung jawab, membuang sampah sembarangan, membangun tempat pusat maksiat, merusak anak-anak bangsa Mu, mengurusMu tidak berdasarkan kepentingan rakyatMu, dan masih banyak lagi tumpukan dosa ku.

Semoga kau masih bisa menerima permohonan maaf ku, semoga kau masih mengizinkan ku untuk tinggal diatas lahanMu, semoga kau tidak menghukum anak bangsa Mu dengan bencana. Apa mungkin kau merasa mereka sudah tak mencintaiMu lagi. Aku ingin meyakinkan Mu, masih banyak yang mencintai Mu, namun sekarang mereka terkungkung dibawah kekuasaan yang tak bisa mereka lawan. Yaitu tuntutan untuk hidup yang luar biasa sehingga terkadang mereka tak mengindahkan lagi nilai-nilai yang ada. Aku juga berharap kau bisa terus menjaga anak bangsa Mu, terlebih bukn mereka yang bersalah, tapi orang-orang seperti aku.

Sekarang mungkin yang bisa menyelamatkanMu dari keterperosokan adalah menanamkan rasa cinta negara yang besar pada anak bangsaMu, seperti yang dimiliki para pahlawan kami. Aku dan orang-orang sepertiku memang tak tahu diuntung, mana ingat kami akan perjuangan para pahlawan yang mempertahankanMu dari tangan para penjajah. Tapi ku harap dengan penanaman rasa cinta pada anak bangsa, generasi penerus kami, mereka tidak akan berbuat nista seperti kami.

Rasa cinta yang dipupuk bisa menjadi tonggak yang menahan rubuhnya bangsa ini. Biar tak ada orang lagi yang hanya mementingkan kepentingannya sendiri. Biar kesenjangan antara si kaya dan si miskin tidak lagi menjadi rahasia umum. Biar siapa pun yang memimpin negara ini tidak lagi menjadi musuh oleh lawan-lawan politiknya. Biar tak ada lagi orang yang tertawa diatas penderitaan orang lain. Biar apapun latar belakangnya, tidak ada penindasan satu atas yang lainnya. Biar tidak ada lagi ibu yang tidak tahu dan tidak mampu untuk membesarkan anaknya dengan baik. Biar sipir penjara memakan gaji buta. Biar para orang seperti aku dapat memberi makan anaknya hanya dari uang yang halal. Biar tak ada lagi orang yang tidak bisa menerima perbedaan.

Mungkin orang-orang sepertiku yang lain berpikir, apa benar masalah negeri ini hanya pada rasa cinta kenegeri ini. Ku jawab, Ya. Seserdehana itu, karena bila kita melakukan segalanya dengan menaruh rasa cinta yang besar pada negeri ini, kita dapat menekan ego yang membuat segalanya runyam. Setelah semuanya mencintai negeri ini, baru kita dapat membuat rencana dan strategi yang terbaik untuk membangun negeri ini. Kadang masalah-masalah besar yang timbul, disebabkan oleh hal kecil yang tidak diperhatikan lagi.

Indonesiaku, berikanlah maafMu pada kami. Tolong jagalah anak bangsaMu agar bisa membawaMu menjadi bangsa yang terhormat.

Salam

Orang Sok Tahu

Mengapa anak Indonesia sekarang gak mau jadi petani?


Pengaruh globalisasikah yang menyebabkannya, mungkin ya mungkin juga tidak. Apakah salah seorang anak yang disuguhi kekayaan maya dikaca televisi mendambakan untuk menjadi seorang pebisnis muda yang sukses? Menurut saya tidak, semua juga ingin kaya. Tapi yang salah adalah yang disampaikan oleh media tersebut tidak lengkap. Proses untuk menjadi kaya tidak pernah dijelaskan. Satu fenomena lain adalah keluhan para petani yang anaknya tidak mau meneruskan pekerjaan mereka. Saya tidak mau turun kesawah, berbecek-becekan dengan Lumpur dan membajak bersama kerbau, saya ingin berdasi, berpenghasilan tetap, punya kantor, punya kendaraan, dan hidup enak. Mungkin itu yang disampaikan oleh anak para petani.

Bagaimana nasib kita kalau banyak sawah yang tidak digarap, apa kita harus mengimpor beras lebih banyak lagi, malu dong sama tanah subur nan luas yang kita punya. Lalu bagaimana caranya agar kita bisa tetap memproduksi beras tapi juga mengakomodir keinginan kaum muda. Lewat sebuah renungan saya mempunyai pandangan sebagai berikut.

Anak muda sekarang lebih memilih jadi karyawan pabrik dari pada jadi petani, kenapa? Saya berpikir bahwa mereka lebih menyukai pendapatan yang konsisten. Tiap bulan mereka dapat gaji dan ada berbagai macam tunjangan. Lalu kenapa kita tidak terapkan pada pertanian. Bagaimana bisa, itu pasti yang anda pikirkan. Coba kita telaah lagi, perkebunan bisa menerapkan sistem tersebut, mengapa pertanian tidak. Karena ini, karena itu, itu mungkin yang anda katakan. Tapi kalau tidak ada usaha untuk kearah sana kita tidak akan pernah tahu, sedangkan kalau kita coba dan masih ada kekurangan disana-sini, masih bisa di perbaiki.

Katakanlah diawali dari BUMN pertanian, dimana perusahaan ini mengurusi produksi pertanian dari lahan yang dimiliki negara. Karena masih banyak sekali lahan negara yang terbengkalai, malah yang tumbuh disana adalah bangunan-bangunan liar. Perusahaan ini memperkerjakan sejumlah orang untuk mengurusi sawah negara. Mereka merupakan karyawan yang di gaji bulanan dan akan mendapatkan tunjangan. Perusahaan ini akan terletak di daerah-daerah yang terdapat lahan negara yang potensial untuk dijadikan pertanian. Permasalahan yang dihadapi petani akan mahalnya pupuk, sulitnya bibit, sulitnya irigasi, dan lainnya pasti akan lebih mudah diatasi. Contohnya pupuk, pupuk akan didapat dari tangan pertama sehingga harga pasti akan lebih murah dan karena dibeli dalam jumlah besar kemungkinan ada diskon.

Potensialkah sebagai usaha, mungkin tidak bagi yang ingin meraup keuntungan setinggi-tingginya. Tapi dalam hal ini bukan dari sisi mencari keuntungan sebesar-besarnya kita melihat. Kita lebih memikirkan bagaimana cara meningkatkan produksi beras dalam negeri dan menyerap tenaga kerja yang ckup besar. Bisakah ini berjalan, sebagai orang awam saya katakan mungkin. Apalagi kalau yang pintar-pintar disana bisa memikirkan rencana ini dengan lebih matang dan sistematis. Adakah yang berani mencoba?

Salam

Orang Sok Tahu

Aku Kerja tidak di Bidang Ku


Mengapa ya banyak lulusan perguruan tinggi yang tidak bekerja pada bidangnya. Apakah karena pendidikan sarjana itu membekali mahasiswanya dengan ilmu yang terlalu umum. Tampaknya tidak juga, pada saat lulus sarjana dari berbagai jurusan pasti menguasai bidang yang dipelajarinya. Apakah karena lapangan kerjanya tidak tersedia, mungkin juga ya. Itu semua kemungkinan-kemungkinan yang menyebabkan para lulusan sarjana tidak bekerja pada bidangnya. Apakah salah tidak bekerja pada bidang yang dipelajarinya, buat saya tidak. Karena manusia masih memiliki banyak potensi yang dapat digali dari dirinya, dan semua itu juga dapat dikatakan proses pencarian jati diri.

Lalu apa yang bisa diperbuat agar ilmu yang dipelajarinya tetap berguna bagi orang banyak. Lewat renungan lagi saya berpikir, kenapa kalo di negara lain ada wajib militer kita tidak bikin wajib mengabdi. Maksudnya, setiap sarjana harus mengamalkan ilmunya bagi masyarakat luas. Jadi setelah mereka lulus, daripada menambah angka pengangguran lebih baik mereka diterjunkan dulu ke masyarakat. Bidang ilmu apapun saya rasa pasti ada manfaatnya bagi masyarakat.

Permasalahan yang mungkin di tanyakan adalah seberapa besar perbandingan lulusan tiap tahunnya dengan lapangan yang tersedia untuk mereka mengabdi pada masyarakat. Itu memang harus dipikirkan lebih lanjut. Saya hanya ingin mengusik pikiran anda semua untuk memikirkan hal ini. Mungkin ini akan menjadi solusi majunya semua bidang di Indonesia.

Bayangkan, bila anak-anak yang masih memiliki semangat yang tinggi dapat membagi ilmunya kepada masyarakat. Peningkatan kecerdasan di masyarakat tampaknya akan menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan. Hal ini juga dapat meningkatkan pengertian para sarjana itu akan ilmunya, karena mereka dapat melihat langsung prakteknya pada dunia kerja. Hal lain yang juga mungkin terjadi adalah tumbuhnya kecintaan akan bidang yang ditekuninya. Sehingga dengan lebih fokusnya seseorang pada bidangnya masing-masing akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas.

Mungkin sebagian besar mahasiswa akan menolak ide gila ini, tapi ini bukan suatu hal yang buruk. Memberikan kontribusi dalam membangun negara dari bawah (masyarakat), akan sangat membantu mengaplikasikan kebijakan yang diambil oleh yang diatas (pemerintah). Kita mungkin ingat perkataan dari JF.Kennedy yang sangat terkenal, “Tanya apa yang telah kau lakukan untuk negaramu, bukan apa yang telah negara telah berikan kepadamu”. Turunnya para akademisi langsung kemasyarakat bila dikelola secara baik saya percaya akan membawa dampak yang baik.

Dalam pelaksanaan wajib mengabdi ini, tidak boleh ada pilih kasih. Tidak ada perbedaan antara anak orang tertentu dengan yang lain. Pelaksanaannya sendiri dapat dilakukan selama 6 bulan sampai setahun. Lalu ada permasalahan lain yang mungkin timbul. Bagaimanapun para akademisi yang baru lulus hanya akan membawa ilmu yang sama tiap tahunnya. Itu dapat diatasi dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan evaluasi dari program yang diberikan tahun sebelumnya. Program yang sudah baik dapat dipertahankan dan dipertajam, sedangkan yang masih buruk bisa di ubah atau di rekonstruksi. Bagaimana, masih gila kah ide ini?

Salam

Orang Sok Tahu

Senin, 04 Agustus 2008

reportase dari bintan

wuuuuhh.......

akhirnya beres juga liputan bintan. Satu episode di bintan agro resort sama anak-anak talent yang kereeeeeen abis. Ada ajeng, reza, zico, wilson, dan dery. pokok ke, kueeereen abis deh tuh anak2. makasih ya pak rienaldi dan mba yohana........

satu lagi di buat di bintan lagoon. resort yang ini top euy. talentnya sih gak sebagus yang pertama, tapi aktivitasnya lebih hedon. beruntung banget dah tuh anak-anak, gw aja belum pernah main jet ski sama golf. eh mereka main dan gratis pula. makasih ya mba tri.

dah gitu, mendarat deh di batam. disini kita ketemu bang agus, koresponden trans 7 yang cihuuuy abis. terima kasih banyak bang.

ok deh...lengkapnya berikutnya deh. dah cape nih.

Sabtu, 26 Juli 2008

huauu....aauuuuu...

Minggu ini bener-bener minggu terhebat buat gw. Liputan di sukabumi ada yang kurang karena pihak yang mau diliput tidak siap. Padahal, waktu dihubungi katanya tinggal menunggu ijin pusat. Eh...pas dapat ijin pusat malah baru bilang gak siaap. Pussiiiiiiiing.

Nah..pas mau berangkat ke batam. Ada lagi aja gitu hambatannya. Resort yang biasanya mau diliput, tau-tau gak mau. selidik punya selidik, ternyata ada masalah dengan sengketa tanah dan penduduk asli. Pantesan aja takut di ekspos.

Tapi mungkin emang ini kali ya sensasinya nyari liputan.

yaaa...coba aja cari yang lain. Emangnya resort di bintan itu doang.

udah aahh....riset lg.

Sabtu, 19 Juli 2008

need a rest!

wuiiih....kayaknya badan gw udah mulai gak bisa ngimbangin aktivitas gw nih. walau suara udah bindeng, kepala puyeng, dan hidung penuh umbel, risetan tetap berjalan.

mau cari ke tempat yang kata orang garing. trus buat yang bagus disana, eh ni pala gak berkompromi. ya udah dah, riset yang gampang-gampang aja.

udah dulu ah, risetan belum beres nih......