Minggu, 15 Oktober 2023

Hi Pa...

Pa...anak Mu ini akhirnya memberanikan diri melangkah ke tahapan hidup berikutnya. Bila tak ada perbedaan ketetapan tuhan, InsyaAllah tanggal 21 Oktober 2023 nanti, di ulang tahun Mama, Dikfa akan jadi Imam seorang gadis asal Serang, Saumil Afiah.

Salah satu yang sangat Dikfa sesali saat papa pergi lebih dulu, karena belum bisa membuat Papa jadi seorang Mertua dan Kakek.

Tak ada yang salah memang, karena sang Penguasa punya rencana yang pasti lebih baik. 

Pa...banyak yang Dikfa pelajari dari Papa, yang bisa jadi panduan dan bekal saat berumahtangga nantinya. 

Dikfa tahu alam kita sudah berbeda, dan sekarang hanya doa yang bisa aku kirimkan. Tapi semoga kabar baik ini masih bisa sampai ke Papa, dan berikan kebahagiaan yang dulu belum pernah Papa rasakan.

Mohon doanya, agar semua berjalan baik dan terus membaik. Semoga Papa bisa tersenyum di sana, mendengar sedikit cerita tentang Dikfa.

<Serang-151023>

Sabtu, 08 Juli 2023

Berbunga

 Entah kenapa...aku hanya ingin membayangkan yang baik-baik, yang membuat bahagia bersamamu. Walau kutau jalan pasti ada saja rintangannya, ada saja godaannya, tapi kuingin tanamkan dibenakku yang baik saja. 


Sebut saja ini doa, harapan, ataupun impian agar bisa menjalaninya dengan baik bersamamu. Bisa saling membahagiakan, mengerti, memaklumi, dan tumbuh bersama.


Mungkin jiwa ku yang lama sepi, kini sedang berbunga. Tak lagi tandus, menjalani rutinitas yang itu-itu saja.


Tapi, semoga rasa ini terus terjaga hingga ujung nanti, saat kita harus berpisah dimensi.


Aku hanya bisa berdoa dan berusaha, menjadi versi terbaikku bagimu. Semua tetap ku kembalikan ke penguasa langit dan bumi.


Semoga semesta mendukung, bersatunya dua cinta, menggapai cita-cita.


@Dkf2023

Sabtu, 03 Juni 2023

Saat di Persimpangan

 Tak perlu terburu-buru

Ambilah waktu untuk mencerna semua ini

Bila memang takdir menuntun ke tujuan yang satu

Kita akan berangkat  di tumpangan yang sama


Jangan teruskan bila tak membuatmu nyaman

Karena tujuan semua ini untuk kebahagiaan

Bila kau gundah mintalah petunjuk-Nya

Apa ini memang rencana terbaik untuk kita


Percayalah bahwa hidup memang banyak pertimbangan

Tentang baik buruk seseorang

Tentang seperti apa masa depan

Tentang kapan harus mulai menapak ke ruang berbeda


Tak ada jaminan yang cepat akan jadi buruk

Begitu pula yang lambat akan baik

Karena kita hanya susun rencana

Tapi belum tentu segaris dengan suratan-Nya


Ambil waktu untuk berhenti sejenak

Hela nafas sambil bayangkan semua

Lalu saat tiba waktunya melangkah

Semoga mengarah ke jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di otakmu


Sorak sorai orang sekitar anggap saja doa

Tapi hanya hati mu yang tau apa yang kau mau

Jangan paksakan sesuatu yang tak kau kehendaki

Karena saat ada jalan terjal nanti sesal yang kau temui


Pesanku hanya satu

Bila nantinya kita tak beriringan 

Tolong jangan robek secarik coretan ini

Simpan saja sebagai kenangan


Dkf - 3 Juni 2023

Jumat, 06 Mei 2022

CERITA SPION KANAN DAN KIRI

 DI SUATU PARKIRAN MOTOR IBU KOTA, SI SPION KANAN BERKELUH KESAH PADA TEMANNYA. SEPERTI WAJARNYA SAHABAT, IA PUN CURAHKAN PERASAANNYA.

 


SPION KANAN   : DUUUUH...CAPEK AKU...INI SEMUA GAK ADIL.....

SPION KIRI          : KENAPA SIH NAN?

SPION KANAN   : AKU SEBAL AJA RI...

SPION KIRI          : SEBAL KENAPA?

SPION KANAN   : YA SEBAL AJA SAMA SEMUA INI...

SPION KIRI          : IYA..KELIHATAN KOK. TAPI SEBALNYA KENAPA?

SPION KANAN  : KENAPA SIH SELALU AKU YANG HARUS MEMANGGUL SI HELM SAAT PARKIR? KAN AKU JADINYA GELAP, GAK BISA LIHAT TEMAN-TEMAN YANG LAIN. SIAPA TAHU DI SEBELAH KU ADA SPION YANG CANTIK. TAPI SEMUA ITU GAK AKU BISA LIHAT KARENA DITUTUPI.

SPION KIRI          : TAPIKAN NAN....

SPION KANAN   : TUNGGU...AKU BELUM SELESAI..

SPION KIRI          : OK..LANJUTIN DEH

SPION KANAN  : UDAH GITU....KADANG HELMNYA BAU LAGI. TERUS KAN POSISI KU KAN SUKA BERUBAH SAAT DITUMPANGI HELM, EH SUKA LUPA DIBENERIN PAS MAU JALAN. PALING CEPET DIBENERIN DI LAMPU MERAH PERTAMA..ITU JUGA KALAU INGAT.

SPION KIRI          : MASIH ADA LAGI GAK?

SPION KANAN   : KAMU NGEJEK YAH?

SPION KIRI          : BUKAAN NAN, TAKUTNYA MASIH ADA UNEG-UNEG YANG MAU DI KELUARIN?

SPION KANAN   : GAK..UDAH...AKU SEBEL.

SPION KIRI          : OK, AKU UDAH BOLEH NGOMONG YA SEKARANG.

SPION KANAN   : IYAH...

SPION KIRI          : KAMU SADAR GAK, KALAU DENGAN DITUTUPI HELM, KAMU TIDAK TERKENA TERIKNYA MATAHARI DAN DERASNYA HUJAN?

SPION KANAN   : HMMM...

SPION KIRI          : DAN...KALAU DI LAMPU MERAH PERNAH PERHATIIN GAK, ADA MOTOR YANG CUMA PAKAI SATU SPION?

SPION KANAN   : IYAH..EMANG KENAPA?

SPION KIRI          : SADAR GAK, KALAU CUMA SATU SPION YANG TERSISA SELALU YANG DI KANAN. BERARTI NAN...KAMU ITU BUAT MEREKA LEBIH PENTING DARI AKU.

SPION KANAN   : RI....KOK GITU...

SPION KIRI          : IYA...MEMANG BEGITU.

SPION KANAN   : TAPI KAMU GAK SEDIH?

SPION KIRI          : HEHEHE...KITA KAN MASING-MASING HIDUP DENGAN TANTANGNYA. JADI YA JALANI DAN HADAPI AJA. KAN GAK ADA UNTUNGNYA MERASA JADI YANG PALING RUGI.

Apa yang salah?


Aku bertanya-tanya...

Apa sih yang salah dengan mencoba?

Apa sih yang salah dengan berusaha?

Apa sih yang salah dengan tak berburuk sangka?

Tak ada sepertinya...


Aku lalu merenung...

Apa memang aku yang bingung?

Apa memang dia sedang murung?

Atau memang ingin memasung?

Entahlah ku bukan penebak ulung...


Aku seperti bertemu tembok besar...

Dinding yang membuat gusar

Halangan yang tertancap jauh ke dasar

Kadang terasa sungguh barbar 

Mari hadapi dengan sabar...


Aku tak bisa berteriak

Bukan karena tertahan oleh dahak

Apalagi karena tersapu ombak

Tapi pita suara kutahan tak bergerak

Hanya mencoba lebih bijak


©DKF2022

5 MEI 2022

Senin, 12 April 2021

Begitu Saja Terlintas

Saat semua bergerak, aku terpaku. 
Terdiam...tak beranjak dari posisi 5..10.. bahkan 15 tahun lalu.



Saat semua bertumbuh, aku terjebak.
Terperangkap zona nyaman ku, jalani hidup tanpa ambisi yang lebih.




Saat orang-orang di sekitar ku membangun rumah tangga, aku masih saja berandai-andai. Mungkin karena aku pengecut...atau memang tak mampu keluar dari belenggu.




Saat melihat mereka bermain dengan buah hatinya, aku iri.  Ya...aku juga inginkan kehangatan itu. Karena sepi itu nyata...bahkan dalam keramaian.




Saat mereka terus menyusun tapaknya, aku merasa semakin jauh. Tak tersentuh...tertinggal...terjerembab.




Saatnya aku sadar, hidup bukan hanya untuk dijalani, tapi juga disusun dan direncanakan. Ayo mulai!



©dikfa120421



Rabu, 22 Juli 2020

Perkara Klepon


Dua hari belakangan, tiba-tiba klepon jadi perbincangan hangat. Bukan karena ada kreasi klepon keju atau teh hijau, tapi karena sebuah cara marketing pedagang kurma. Kue Klepon tidak Islami sebutnya dan beralihlah ke kurma yang dia jual. Hebatnya, caranya ini viral dan setidaknya sukses menyebarkan nama toko berjualan kurmanya.

Semua orang membahas, karena cara marketingnya menyerempet ideologi dan pemahaman sebagian orang Indonesia. Belum lagi netizen (yang merasa influencer) yang merasa punya pengaruh di dunia maya. Ramai-ramai tebar opini akan sebuah poster promosi penjualan kurma ini.

Uniknya, tulisan di poster promosi itu membuat sebagian orang sangat marah, terusik, dan ada juga yang mengelus dada. Membawa yang katanya berbau nilai agama di Indonesia memang sangat seksi. Gak heran kan kalau ada pergulatan politik, itu jadi senjata ampuh memecah belah golongan.

Kalau begini terus, bukankah karakter yang nyata ini akan terus mudah dimanfaatkan sebagian golongan yang berkepentingan. Sementara kamu, kita, netizen, influencer dan apapun sebutannya hanya jadi alat dan pasar. Mau sampai kapan hal seperti ini, bisa jadi alat bagi mereka?


Kapan kita mau sedikit menahan jempol untuk berpikir? Kapan kita mau melihat masalah dari spektrum yang lebih besar? Musuh terbesar kita mungkin bukan mereka yang pro dan kontra, tapi pengendalian diri.