Jumat, 17 Juni 2011

my lovely ...

Ku tak mengenal mu dekat, yang ku tahu cuma apa yang kulihat.

Gaya mu yang cuek membuat mu terlihat jauh lebih menarik daripada para pesolek.

Pandangan matamu ke arah ku, kutangkap saat ku mencuri pandang ke arah mu.

Keinginan mu untuk belajar, membuat ku tak kuasa menolak untuk bersikap wajar.

Walau kadang sifat kekanak-kanakan masih terlihat jelas di perilaku mu tak lantas membuatku sebal, justru ingin memanjakan.

Tampaknya ku perlu belajar menyuarakan hati.

#SuatuwaktudibulanJuni

Jumat, 10 Juni 2011

kumpulan status FB ku (4)

Dikfa Puradisastra
Memulai dari yg kecil, belajar dari yg mudah, dan merangkul dari yg dekat. Yang penting jangan tunda.
Dikfa Puradisastra
modern tak selamanya lebih hebat dari yg tradisional. teori vs ilmu.
Dikfa Puradisastra
Ingat, kita tak dinilai dari yg kita pakai. Tapi dari apa yg kita kerjakan dan kuasai.
Dikfa Puradisastra
bahagia itu bukan tujuan, tapi hadiah dari kerja keras.
Dikfa Puradisastra
Sukses, meraihnya tak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi kehilangannya bisa lebih cepat dari kedipan mata.
Dikfa Puradisastra
Mereka yg sukses akan lebih lengkap saat menyempurnakannya dengan bersyukur dan bersedekah. Tapi tidak perlu menunggu sukses utk bersyukur dan bersedekah.
Dikfa Puradisastra
Rejeki itu untuk di syukuri. Rejeki yg orang dapat bukan buat kita iri, tapi jadi motivasi. Karena kita tak tahu apa yg membuat mereka di hadiahi olehNya rejeki yg berlimpah dan bisa buat yg lain keki. =)
Dikfa Puradisastra
Semua manusia diberikan waktu yg sama, yaitu 24 jam sehari. Yang berbeda adalah kecerdasan menggunakannya. Mari jadi orang cerdas yg bekerja keras. Tuhan tidak pernah tidur.
Dikfa Puradisastra
Kadang sifat/tindakan orang yang tidak baik menurut kita, tanpa sadar kita tiru. Jadi, mari kita sama-sama mengingatkan.
Dikfa Puradisastra
Kebersamaan itu mahal, karena banyak faktor yg di jadikan alasan. Jadi saat ada waktunya, manfaatkanlah.
Dikfa Puradisastra
Kenapa niat baik saja sudah di beri pahala, karena lebih mudah berbuat keburukan dibanding kebaikan. Jadi sebenarnya orang yg berlaku baik itu tingkatannya di atas mereka yg memelihara perilaku buruk.
Dikfa Puradisastra
Iri, cemburu, dan dengki tak akan merubah nasib kita, justru membuatnya semakin terpuruk. Jadi ganti saja dgn termotivasi, terinspirasi, dan pantang menyerah agar kita masuk ke jalur KEBERHASILAN.
Dikfa Puradisastra
Bahagia saat bisa membuat orang lain bahagia.
Dikfa Puradisastra
Pembenaran adalah langkah meninggalkan jalan yg benar.
Dikfa Puradisastra
Kecerdasan ditambah kepribadian, itulah tujuan utama pendidikan. Jadi pintar saja tak cukup.
Dikfa Puradisastra
‎'hidup itu berlayar dan terus berlayar, jangan tunggu keajaiban. ' iwan setyawan- 9 summers 10 autumns
Dikfa Puradisastra
Kalau semua mudah, mungkin tak ada orang yg bersyukur.
Dikfa Puradisastra
Kalau semua mudah di dapat, mungkin tidak ada orang hebat.
Dikfa Puradisastra
Saya pelajar krn itu tak pernah berhenti belajar.
Dikfa Puradisastra
Kadang maksud baik yg disampaikan pada waktu yg tidak tepat diterima dgn tidak baik. Jadi, lebih jeli membaca situasi!
Dikfa Puradisastra
Ingin sekali belajar menghargai waktu, tapi tidak mudah. Butuh panutan, butuh panduan, dan yg pasti butuh kemauan.
Dikfa Puradisastra
Semua orang punya masalah, yg membedakan bagaimana menghadapinya. Itu juga yg mempengaruhi kebahagiaan. Kita bahagia karena mau bahagia.
Dikfa Puradisastra
Cari, usahakan, perjuangkan, wujudkan, pertahankan, dan jangan lupa utk mensyukuri.
Dikfa Puradisastra
Mengapa melihat orang lain lebih mudah dibandingkan melihat diri sendiri? Karena tidak di semua tempat ada cermin dan tidak semua orang mau bercermin.
Dikfa Puradisastra
Lakukan yg harus dilakukan, meski terkadang menginjak gengsi. Apa kata orang tak mengubah nasib kita, jadi acuhkan saja.
Dikfa Puradisastra
Semua itu ada resikonya, jadi jangan takut. Hadapi saja dengan cerdas dan bijak.
Dikfa Puradisastra
Saat yg mewakili tidak ingat yg diwakilkan, dan yg diwakili tak merasa itu wakil mereka. Lalu buat apa mereka bertahan di posisinya dan mengecewakan yg seharusnya diwakilkan.
Dikfa Puradisastra
Bila ada kawan mu yg bersedih, hiburlah. Bila ada yg kesusahan, tolonglah. Bila ada yg berhasil, contohlah.
Dikfa Puradisastra
Berharap itu berdoa, berusaha itu mendekatkan langkah demi langkah, berhasil itu penghargaan.
Dikfa Puradisastra
Kenapa rumput tetangga sering terlihat lebih hijau? Karena kita tak turut andil dalam menanam dan merawatnya, hanya melihat hasilnya.
Dikfa Puradisastra
Torehan perjalanan hidup yg bervariasi, membuatnya menjadi lembaran tak ternilai. Sebab waktu tak bisa mundur.
Dikfa Puradisastra
Rasa itu menarik karena beragam, tidak seragam.
Dikfa Puradisastra
Persimpangan adalah pilihan...
Dikfa Puradisastra
Kalau usaha dan doa belum maksimal, jangan mengkambing hitamkan keadaan. #berbicarapadadirisendiri
Dikfa Puradisastra
Setiap masalah punya jawabannya masing-masing, jadi selesaikan dgn cara yg baik.
Dikfa Puradisastra
Kebebasan itu hanya terucap, tapi tak pernah terwujud. Coba telaah lagi.
Dikfa Puradisastra
Tak ada kata untuk saat ini, cukup di hati saja. Biar semua tertulis seperti adanya.
Dikfa Puradisastra
Kepuasaan itu batasan, bersyukur itu penggandaan.
Dikfa Puradisastra
Belajar itu bermacam caranya, baik yang kita sadari sampai tidak. Dari siapa pun kita bisa belajar, tak peduli siapa mereka, apa pekerjaannya, setinggi apa pendidikannya, berapa umurnya, maupun apa latarbelakangnya.
Dikfa Puradisastra
Belajar menjadi lebih baik, runtuhkan batasan diri. Sulit tapi pasti berguna.
Dikfa Puradisastra
hidup adalah ujian.
Dikfa Puradisastra
Mari mengosongkan gelas agar lebih banyak yg bisa kita tampung. Kembali ke bumi.
Dikfa Puradisastra
waktu yang tepat, diperkuat dengan pertanda dan lingkungan, membuat semuanya menjadi bulat.
Dikfa Puradisastra
Kekuatan hati dan pikiran akan menuntun kita kearah yg lebih baik dengan diiringi doa.

Kamis, 09 Juni 2011

Anak itu...

Seorang anak kecil peminta-minta itu seakan tak percaya saat menerima selembar uang dua puluh ribuan di gelas yang digunakannya untuk meminta-minta. Gelasnya yg terisi tiga koin lima ratus rupiah itu seakan mendapat kejutan saat terisi lembaran berwarna hijau. Kepalanya pun iya geleng-gelengkan sambil melihat lagi kertas itu di bawah lampu. Dia pun kembali mengelengkan kepala. Mungkin dalam hatinya dia bersyukur pada tuhan.

Melihat gelengan kepalanya, aku pun berharap dan berdoa... Semoga gelengan kepala itu bukan pengukuhan niat untuk menjadi pengemis sampai dewasa. Semoga itu menjadi lecutan baginya untuk berada di posisi si pemberi. Semoga dia tidak membenci seluruh orang yg bernasib lebih baik darinya dgn menerima uang itu. Semoga dia tidak menaruh dendam pada nasib baik yg belum menghampirinya.

Jakarta, 8/6/11
Dikfa Puradisastra