Status grup
neraka, melekat pada grup E yang dihuni Italia, Belgia, Republik Irlandia, dan
Swedia. Tapi pertandingan Selasa dini hari (13/06/2016), antara Belgia dan
Italia dipercaya akan menentukan siapa yang lolos sebagai juara grup E.
EURO 2016
jadi waktu yang tepat bagi generasi emas Belgia untuk menunjukkan tajinya.
Menampilkan permainan yang terus membaik 4 tahun terakhir, anak asuh Marc
Wilmots berhasil menduduki rangking 2 FIFA. Kemampuan seluruh lini untuk
mencetak gol, jadi kekuatan The Red Devils. Tercatat 24 gol di 10 laga babak
kualifikasi, dicetak oleh 10 pemain berbeda.
Ketajaman
lini serang inilah yang akan diuji saat menghadapi Italia yang dikenal memiliki
pertahanan yang kuat. Eden Hazard, Kevin De Bruyne, dan Dries Mertens akan
menyokong Romelo Lukaku yang diplot sebagai stiker tunggal. Berhasil
memanfaatkan celah di sisi lapangan Italia yang menguakan bek sejajar, jadi
kunci keberhasilan Belgia menembus gawang Gianluigi Buffon.
“ Saya pikir mereka
justru lebih berbahaya saat membangun tembok di lini pertahanan. Mereka
memiliki salah satu liga terbaik di dunia, pemain dengan level tinggi, dan
pelatih yang menyiapkan kondisi fisik pemainnya dengan baik.” ujar pelatih
Belgia, Marc Wilmots.
Italia datang
ke Prancis tidak dengan kekuatan terbaiknya. Absennya Marco Verratti dan
Claudio Marchisio di lini tengah membuat Antonio Conte harus putar otak mencari
komposisi ideal sepeninggalan gelandang senior, Andrea Pirlo. Sebagai gantinya,
trio Marco Parolo, Daniel De Rossi, dan Emanuele Giaccherini dipercaya Conte
mengisi barisan gelandang. Hasilnya cukup menjanjikan di dua pertandingan uji
coba terakhir kontra Finlandia dan Skotlandia.
Menemukan
tandem terbaik di lini serang juga jadi pekerjaan rumah Conte. Nama-nama yang
dibawa masih dalam label “menjanjikan”. Tidak ada nama besar yang membuat
gentar bek lawan. Graziano Pelle jadi yang paling subur dengan 14 gol musim
2015/2016 bersama Southampon di semua ajang. Walau begitu Conte optimis meraih
kemenangan jika anak asuhnya bermain sepenuh hati.
“Saat ini kami merasakan
panggilan untuk membela Negara dengan semaksimal mungkin. Penting untuk menjadi
pejuang, menggunakan kepala dingin, dan bermain seperti yang sudah kita
persiapkan sebelumnya. “ ujar Pelatih Italia, Antonio Conte.
Belgia mencari
kemenangan pertamanya sejak tahun 1972 atas Italia di kompetisi resmi pada laga
di Stade de Lyon, Lyon. Italia sendiri unggul 2-0 atas Belgia saat terakhir
kali bertemu di EURO 2000. Uniknya, kedua pelatih baik Conte maupun Wilmots
bermain di laga yang digelar di Stadion King Baudouin, Brussels, Belgia, pada
14 Juni 2000 silam.
Prakiraan
Susunan Pemain:
Belgia:
Courtois; Alderweireld, Denayer, Vermaelen, Vertonghen; Witsel, Nainggolan;
Mertens, De Bruyne, Hazard; Lukaku.
Italia:
Buffon; Barzagli, Bonucci, Chiellini; Candreva, Parolo, De Rossi, Giaccherini,
Darmian; Insigne, Pelle.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar